Pengaruh Kekuatan Sambungan Logam Aluminium Terhadap Perlakuan Kekasaran dengan Variasi Adhesive
Kata Kunci:
kekuatan sambungan logam, perlakuan kekasaran, variasi adhesiveAbstrak
Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan pada setiap bidang industri, seperti industri otomotif, perkapalan, dan dirgantara. Ada beberapa bagian dari proses perakitan yang mengharuskan aluminium untuk disambung dengan menggunakan perekat atau adhesive bonding. Adhesive bonding ialah proses penyambungan dua benda dengan menggunakan perekat/lem. Kelebihan adhesive bonding adalah perakitannya lebih sederhana, ringan, dan biaya produksi lebih murah. Penggunaan aluminium dan logam paduan aluminium banyak digunakan di dunia industri terus berkembang. Aluminium merupakan logam yang ringan namun kuat dan tahan terhadap karat. Tujuan penelitian adalah 1) mengetahui pengaruh sambungan alumunium dengan permukaan dikasarkan dan tanpa dikasarkan, 2) mengetahui variasi adhesive yang cocok untuk alumunium apabila di aplikasikan dalam komponen.
Metodologi penelitian adalah mempersiapkan alat dan bahan, memotong alumunium sesuai dengan dimensinya, membuat kekasaran dan tanpa kekasaran, menyambung (Epoksi, Polyester, Lem Kuning), melakukan pengujian tarik dengan standar ASTM D5868-95 dengan mesin UTM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa logam yang diberi kekasaran pada permukaan logam mempunyai kekuatan yang besar yaitu 1,74 kN dengan menggunakan adhesive epoksi, sedangkan yang paling lemah terjadi pada sambungan aluminium dengan kekuatan 0,097 kN dengan menggunakan adhesive lem kuning. Permukaan aluminium yang tidak dikasarkan, kekuatan sambungan yang paling kuat adalah dengan adhesive epoksi yaitu 1,14 kN, dan paling lemah dengan adhesive lem kuning sebesar 0,03 kN.