A Studi Tentang Torque Cam Position pada Continusaly Variable Transmision (CVT) Terhadap Awal Akselerasi Yamaha Mio 2012
Sugiyarta , Basmal , Kurniawan Joko Nugroho, Program Studi Mesin Otomotif, Politeknik Pratama Mulia Surakarta
Abstrak
Pertumbuhan penggunaan sepeda motor semakin meningkat, terutama untuk jenis matic hal ini dibuktikan dengan data penjualan dari AISI ( Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia). Sama seperti beberapa komponen lainnya, transmisi CVT motor matic juga menimbulkan gejala sebelum rusak. Seperti adanya drop torsi akibat kerusakan torsi cam menyebabkan kendaraan selip dan mengakibatkan lambatnya respon pada percepatan kendaraan`. Performa motor matic tentunya juga dipengaruhi oleh kerja dari posisi torque cam. Cara mengetahui kerja torque cam adalah dengan cara mematikann jalur dari torque cam menggunakan penganjal bola baja berdiameter 5 mm dengan 5 posisi. Pada saat posisi mati 1 putaran mesin berada pada angka 3100 rpm menyebabkan motor sulit dihidupkan, pada saat posisi mati 2 putaran mesin hampir sama dengan posisi bebas (idle), pada saat posisi mati 2 sampai 5 motor masih dapat berakselerasi tetapi kondisi CVT panas dan mengalami gesekan berlebih dikarenakan gaya geseknya tidak berubah dan tetap di satu posisi