Karakterisasi Bahan Komposit Polyester Berpenguat Serat Sabut Kelapa Menggunakan Vinyl Silane Copupling Agent Sebagai Material Alternative Komponen Mesin Perkakas
Kata Kunci:
Matrik resin poliester BQTN 157, Serat sabut kelapa, Vinyl silane coupling agent, Pengujian sifat mekanikAbstrak
Penelitian material tentang “Karakterisasi bahan komposit poliester berpenguat serat sabut kelapa menggunakan Vinyl Silane Coupling Agent sebagai material alternative komponen mesin perkakas” ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik kekuatan lentur dan kekuatan tarik komposit poliester berpenguat sabut kelapa sebagai bahan alternative material komponen mesin perkakas. Komposit di buat menggunakan bahan matrik polyester resin BQTN 157, penguat komposit mengunakan serat sabut kelapa panjang 15 mm serta plastizer menggunakan coupling agent vinyl silane dengan variasi volume 0%, 1%, dan 3% dan hardener mengunakan jenis MEXPO 2wt%. Pencampuran bahan menggunakan mixer pada putaran 100 rpm selama 5 menit. Pembuatan komposit menggunakan sistem cetak tekan dengan mesin pres hidrolik pada tekanan 7 ton dengan lama pengepresan 24 jam. Komposit dibuat spesimen pengujian sifat lentur standart ASTMD 790 dan sifat tarik standartASTMD 3039, untuk mengetahui morfologi permukaan patah spesimen dilakukan foto SEM. Pengujian specimen dilaksanakan dan menghasilkan data uji kekuatan lentur tertinggi pada fraksi volume vinyl silane coupling agent 3% (33,06 N/mm2), sedangkan kekuatan lentur minimum dihasilkan pada fraksi volume vinyl silane coupling agent 0% (27,63 N/mm2). Hasil uji tarik didapatkan nilai kekuatan tarik maksimum sebesar 13,33 N/mm2 dihasilkan pada fraksi volume vinyl silane coupling agent 3%, sedangkan untuk nilai kekuatan tarik minimum sebesar 11,77 N/mm2 dihasilkan pada fraksi volume vinyl silane coupling agent 0%. Vinyl Silane Coupling agent dapat meningkatkan ikatan antara serat dan matrik disebabkan oleh perubahan sifat serat hidrophilic menjadi hydrophobic. Perubahan sifat permukaan serat menjadi hydrophobic mampu mencegah penyerapan air yang mampu masuk ke dalam ikatan antara matrik dan serat.